Thursday, November 4, 2010

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1. Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2010 di Gading beach and resort (S. 08º33`984” E. 122º10`286”) dan di Ndete, desa Reroroja (S. 08º31`167” E. 122º02`249”).

2.2. Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat diterangkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat – alat penelitian.
No. Nama Alat Kegunaan
1. Bola pimpong Mengukur arus
2 Thermometer Mengukur suhu
3 Secchi Square Mengukur kecerahan
4 pH meter Mengukur pH
5 Pembakar Spritus Menguapkan sampel air laut
6 Gelas Kimia Menampung sampel air laut
7 Cawan Evaporasi Menguapkan sampel air laut
8 Plankton Net sederhana Menangkap plankton
9 Mikroskop Stereo Melihat jenis plankton
10 Kaca Preparat Tempat peletakan sampel air laut
11 Neraca Ohaus Menimbang kerak garam
12 Botol kaca Menempatkan sampel air
13 Pipet Mengambil sampel

b. Bahan
Adapun bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat diterangkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan yang dibutuhkan
No Bahan-bahan Kegunaan
1 Sampel air laut Mendapatkan data pH, salinitas dan plankton
2 Lendir karang Melihat polip karang
3 6 batang Hard Coral (Acropora) Melihat struktur hard coral
4 6 buah Soft Coral Melihat struktur soft coral

2.3.Prosedur Penelitian
Untuk memperoleh data yang baik dalam penelitian ini maka penulis menempuh cara-cara sebagai berikut :
a. Penentuan Lokasi
Lokasi penelitian adalah lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya yakni lokasi DPL Hewuli dan DPL Reroroja. Pengukuran dilakukan pada kedalaman 3 m, 5 m dan 7 m. Pengukuran kedalaman dilakukan dengan menggunakan uluran tali yang diberi jarak 0,5 m yang diberikan pemberat pada ujungnya. Setelah mendapatkan kedalaman yang diinginkan selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap parameter perairan dan pengambilan sampel air laut.
b. Pengukuran Parameter
• Pengukuran suhu
Thermometer dicelupkan ke dalam air laut dengan termometer menunjukkan suhu 32ºC (suhu lokasi pengambilan sampel). Suhu akan diamati setelah 1 sampai 2 menit.
• Pengukuran kecerahan (visibility)
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Secchi Square yang dicelupkan ke dalam air laut dan diamati dari jarak tampak dan jarak hilang secchi square di dalam air.
• Pengukuran kecepatan arus
Pengukuran kecepatan arus dilakukan dengan menggunakan bola pimpong yang diikat dengan senar pancing sepanjang 10 meter. Tali diulurkan sehingga bola pimpong akan bergerak mengikuti arah gelombang. Kemudian kecepatan arus diukur dengan menggunakan rumus kecepatan (v) berbanding lurus terhadap panjang tali (s) dan berbanding terbalik terhadap waktu (t).
• Pengukuran Salinitas
1 liter air laut dan diuapkan. Kemudian kerak garam yang terbentuk dari hasil penguapan dikeruk dan ditimbang dengan neraca ohaus.
• Pengukuran pH
1 liter air laut dan di ukur nilai pHnya dengan menggunakan pH meter yang sebelumnya sudah di kalibrasi hingga pH meter menunjukkan nilai pH normal (7,0) di dalam aquades. Kemudian pH meter dicelupkan ke dalam air laut. Data hasil pengukuran pH dapat dilihat pada layar pH meter setelah 2-5 menit sebanyak 3 kali.
• Pengamatan Fitoplankton
Pengamatan fitoplankton dilakukan dengan meletakkan satu tetes sampel air di bawah mikroskop stereo dengan perbesaran 100 kali.
2.4. Metode Penulisan
a. Studi Pustaka
Sebagai bahan referensi dan tinjauan pustaka, penulis menggunakan beberapa buku.
b. Browsing Web
Penulis mencari berbagai literatur di internet yang tersedia untuk memaksimalkan penulisan makalah ini.

2.5. Analisis Data
Analisis data hasil eksperimen dilakukan dengan metode statistik, dimana data yang telah diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sehingga mudah untuk dipahami.

2.6. Defenisi Operasional
a. Parameter Fisik
• Suhu
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Suhu diukur dengan thermometer (Sihotang,2006). Suhu yang optimal untuk pertumbuhan terumbu karang adalah 25-30ºC.
• Kecerahan (Visibility)
Kecerahan suatu perairan menentukan sejauh mana cahaya matahari dapat menembus suatu perairan dan sampai kedalaman berapa proses fotosintesis dapat berlangsung sempurna (Chakroff dalam Syukur, 2002).
• Arus
Arus adalah pergerakan massa air secara horizontal yang disebabkan angin yang bertiup di permukaan dan densitas air (Sidjabat, 1976).

b. Parameter Kimia
• Salinitas
Salinitas adalah tingkat kadar garam terlarut dalam air. Salinitas air laut yang cocok antara 30 – 35‰
• Derajat keasaman (pH)
pH adalah tingkatan yang menunjukkan asam atau basanya suatu larutan (Novotnydan Olem dalam Effendi, 2003).

c. Parameter Biologi
• Fitoplankton
Fitoplankton atau disebut juga sebagai plankton nabati yang hidup melayang di kolom air.

2.6. Jenis Karang
a. Karang Keras (Hard Coral)
Polip kecil, terdapat pada bagian yang berbentuk piala skeleton, jumlah tentakel 6, tidak memiliki siphonoglyph, otot lemah, hidup berkoloni dan ada pula yang soliter, terdapat dalam air laut yang hangat (Jasin, 1992).


b. Karang Lunak (Soft Coral)
Ciri-ciri soft coral yakni memiliki 8 tentakel bercabang yang berduri dan memiliki 8 septa tunggal yang sempurna; memiliki satu siphonogluph ventralis, memiliki endoskeleton, dan hidup secara berkoloni (Jasin, 1992). Umumnya syarat-syarat hidup karang lunak sama dengan karang batu (Manuputty (1), 2002).

No comments:

Post a Comment