Wednesday, November 23, 2011

Di Biologi UGM ada Kelautan juga lho...

Teman-teman pecinta kelautan, bagi yang ingin memperdalam ilmu pengetahuan tentang kelautan dan pesisir, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada memiliki sebuah kelompok studi, yang bernama Kelompok Studi Kelautan Biologi Gadjah Mada atau biasa disingkat KSK BIOGAMA. Kelompok studi ini terbagi menjadi 5 kelas keilmuan, di antaranya: Kelas Keilmuan Algae, Kelas Keilmuan Molusca, Kelas Keilmuan Crustacea, Kelas Keilmuan Echinodermata serta Kelas Keilmuan Pisces dan Terumbu Karang. 

Kelompok studi ini dibentuk pada tanggal 19 September 2000 dengan nama Kelompok Studi Laut (KSL) dan kemudian berubah nama menjadi Kelompok Studi Kelautan (KSK). Banyak sekali kegiatan yang sudah dilakukan oleh KSK termasuk melakukan ekspedisi ke Taman Nasional Laut Kepulauan Karimun Jawa. KSK juga memiliki banyak sekali prestasi yang sudah dicapai, baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Oleh karena itu, bagi teman-teman yang ingin berkomitmen pada pengembangan sumber daya dan potensi kelautan Indonesia, kalian bisa bergabung bersama kami di Kelompok Studi Kelautan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. 

Sekretariat berada di:
Palung KSK Fakultas Biologi UGM
Jalan Teknika Selatan Sekip Utara
Bulaksumur, Yogyakarta 55281-Indonesia
email: kskbiogama@yahoo.com

Kami tunggu kedatangan dan kontribusinya ya... 
Jales Viva Jaya KSK!

Finalis KIM 6 telah diumumkan ^^

Dari hasil penilaian dan seleksi yang sangat ketat yang dilakukan kepada 92 makalah dari 15 propinsi di Indonesia oleh para dewan juri di Jakarta, diantaranya: Bu Dr. Deny Hidayati (Ahli Penelitian), Bu Dr. Linda Christanty (Ahli Kreativitas dan Inovasi), Pak Muhammad Abrar, M. Si (ahli Kelautan), Mbak Yuni Ikawati (Ahli Media), Mbak Estradivari (Ahli Lingkungan Hidup) yang dilakukan di gedung COREMAP - LIPI pusat maka akhirnya terpilihlah tiga makalah terbaik, yaitu:
  • SMA Negeri 1 Kendari mewakili propinsi Sulawesi Tenggara dengan judul makalah "Permainan Interaktif sebagai Media Pendidikan Pelestarian Terumbu Karang Sejak Dini di Pulau Bungkutoko, Kota Kendari" (Study di SD Negeri 03 Abeli)
  • SMA Tarsisius 1 Jakarta mewakili propinsi DKI Jakarta dengan judul makalah "Penyelamatan Terumbu Karang dengan Kartu Terumbu Karang (KTK)"
  • SMA Negeri 1 Jakarta mewakili propinsi DKI Jakarta dengan judul makalah "Mengurangi Tekanan Terhadap Terumbu Karang di Kepulauan Seribu Melalui Program Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 1 Jakarta"
Ketiga Finalis tersebut, merupakan tim dengan poin tertinggi dari seluruh makalah penelitian dan/atau studi pustaka yang masuk ke meja panitia pusat dan siap bersaing pada tanggal 26 November 2011, bertempat di Hall Pameran, Lantai LG Tamini Square Mall, Jakarta, untuk memperebutkan posisi juara 1,2 dan 3. Dengan menghadirkan panelis-panelis yang handal & terkenal seperti : Artika Sari Devi (Putri Indonesia 2004), Jamaluddin Jompa (Ahli Terumbu Karang), Nurul Dhewani (Ahli Kelautan) dan Mikael Prastowo (Perwakilan LSM Terumbu Karang). 
Selamat ya kepada seluruh finalis^^
 
Bagi teman-teman yang belum beruntung, jangan pernah kecewa ya^^ Tetaplah berkarya dan berkontribusi bagi pengembangan sumber daya dan potensi kelautan Indonesia, karena kita adalah Bangsa bahari yang besar.

Saturday, September 24, 2011

KIM 6 di mulai!!

KIM (Kontes Inovator Muda) sudah dimulai lagi. Tahun ini, pelaksanaan KIM telah memasuki tahun ke-6. Untuk adik-adik SMA yang punya minat tinggi di bidang kelautan, ayo asah kemampuan kalian dalam menulis makalah kelautan. Jangan sampai ketinggalan lho.. Walaupun sebenarnya postingan ini juga sangat terlambat. hehehe... Tetapi, tetap semangat untuk menjadi sang inovator ya!

Dukungan untuk adik-adikku di Maumere

Buat adik-adikku di SMA Negeri 1 Maumere yang saat ini dalam proses membuat karya tulis ilmiah dalam rangka mengikuti Kontes Inovator Muda 6, tidak pernah menyerah ya dan terus berusaha. Kakak yakin kalian pasti bisa memberikan yang terbaik dengan kemampuan kalian. Sebagai satu tim, kalian harus menjadi tim yang solid. Kerja sama itu sangat penting. Oh ya, konsultasi dengan guru pembimbing juga harus tetap terjalin.
Untuk Uci, Frans dan Rina: kumpulkan data yang selengkap dan seakurat mungkin dan jadwal rutin yang sudah ada tolong dilaksanakan. Untuk Yos, dkk: setelah ada persiapan, konsultasi itu perlu, tidak boleh bekerja sendiri-sendiri. Tim harus solid. Untuk Rian, dkk: Jangan mudah menyerah dalam menghadapi sesuatu. Mungkin saja di balik tantangan yang sangat sulit akan muncul kebahagiaan yang besar. Untuk tim lain yang tidak kakak sebutkan, kalian juga harus kompak ya. :)
Adik-adikku, ini saja yang bisa kakak sampaikan sebagai motivasi buat kalian. Tetap semangat dan jangan putus asa. Jika ada hal yang mau kalian tanyakan, jangan sungkan. Tanyakan saja sama kakak, jika kakak bisa membantu maka pasti akan kakak bantu. Salam. :)

Wednesday, March 30, 2011

 Lokasi pembudidayaan rumput laut. Lokasi ini terletak sekitar 200 meter dari garis pantai dan kedalaman sekitar 10-14 meter
 Adik-adik kelas yang tikut bersama dalam pengamatan tentang rumput laut. (Alit dan Uci)
 Rumput laut yang baru di ambil dari lokasi pembudidayaan dan akan diseleksi untuk dijadikan bibit baru
 Pelepasan rumput laut dari ikatan untuk dikumpulkan dan diseleksi
 Rumput laut dari jenis alga hijau
 Rumput laut dari jenis alga merah
 Penyakit ice-ice yang biasa menyerang rumput laut.
Biasanya bagian yang terkena ice-ice akan berubah warna menjadi putih, dan bagian yang terkena akan membusuk
 Proses pengikatan rumput laut hasil seleksi. Pada umumnya, dari satu ulur tali yang digunakan untuk membudidayakan rumput laut, bisa diperoleh tiga ulur tali sebagai bibit baru.
 Sambil menambah pengetahuan tentang rumput laut, sambil mengisi perut juga dengan kelapa muda. Hehehehe.... :)
 Rumput laut basah yang siap untuk dijemur








Bawah: Rumput laut dalam keadaan setengah kering. Biasanya rumput laut yang dijemur akan kehilangan 90% beratnya.

Monday, March 28, 2011

Secuplik Cerita tentang Rumput Laut di Pesisir Pantai Geliting

Tanggal 20 Maret 2011 baru-baru ini saya bersama adik-adik kelas saya berkesempatan untuk mengunjungi tempat pembudidayaan rumput laut yang ada di Maumere, tepatnya di daerah Geliting. Lokasinya berjarak sekitar 8 km dari pusat kota Maumere. Akses ke tempat ini dapat dicapai dengan menggunakan angkutan kota ataupun ojek.
Di sana saya mewawancarai salah satu petani rumput laut yang berama Bapak Muhammad. Beliau sudah menekuni usaha ini sejak tahun 2004. Pada saat COREMAP II Sikka memulai program pembudidayaan rumput laut. Jenis rumput laut yang dibudidayakan adalah dari jenis alga hijau dan alga merah, yakni Euchema cottonii dan Gracilaria, spp.
Kami pun sempat di ajak untuk mengambil rumput laut yang akan diseleksi lagi untuk dijadikan sebagai bibit. Tali yang dipakai sepanjang 35 meter. Dari satu ulur tali, dapat diperoleh tiga ulur tali yang akan dilepaskan lagi ke laut selama 45 hari lalu kemudian dipanen.  Dalam sekali panen, biasanya Bapak Muhammad memperoleh 100 ton rumput laut basah yang kemudian akan dikeringkan.
Biasanya rumput laut yang telah dipanen dijemur selama lebih kurang tiga hari jika hari cerah untuk mengurangi kadar air di dalam rumput laut. Jika cuaca sedang tidak cerah, proses penjemuran dapat berlangsung selama kurang lebih satu minggu. Harga jual rumput laut kering ini berkisar sekitar Rp 8.000,00. "yah, lumayan lah untuk hidup dan sekolah anak-anak," jawab Bapak Muhammad ketika diwawancarai. 
Metode yang digunakan oleh sebagian besar nelayan adalah metode long line, yakni dengan mengulurkan tali yang diikatkan pada pemberat di bagian bawah dan pelampung di bagian permukaan air. Untuk optimalnya pertumbuhan rumput laut, sebaiknya tempat pembudidayaan diletakkan pada kedalaman sekitar > 10 meter atau sedikit jauh dari ekosistem terumbu karang.

Tuesday, January 18, 2011

Teman-teman Si Umbu beraksi kembali !!!

Duta karang tahun 2010 (tengah)
Teman-teman Umbu dari Forum Anak Karang Kabupaten Sikka baru-baru ini pada tanggal 15 Januari 2010 telah menggelar kegiatan malam lingkungan. Kegiatan ini mengusung tema "Let's Save Our Earth". Dalam kegiatan ini, anak-anak dari Forum Anak Karang memanfaatkan media seni untuk mengkampanyekan tentang pelestarian lingkungan, terutama lingkungan laut. Kegiatan ini dapat berlangsung atas kerja sama dengan COREMAP II Sikka, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka, Dinas Kehutanan Kabupaten Sikka dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sikka.
Teater dari FAK Sikka
Secara keseluruhan, kegiatan ini diusulkan dari salah satu duta karang Kabupaten Sikka tahun 2010 yang bernama Fransiskus Lima dan diorganisir selama kurang lebih 2 bulan oleh seluruh teman-teman duta karang Kabupaten Sikka tahun 2009 dan tahun 2010. Kegiatan malam lingkungan ini diawali dengan sambutan dari Kabid PA DKP Sikka, Bapak Anicetus da Rato. Beliau mengatakan bahwa beliau memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kreativitas dan inovasi serta kerja sama anak-anak dari Forum Anak Karang sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan sangat baik. Peserta yang hadir sebagian besar adalah siswa SMA dari berbagai sekolah yang ada di Maumere. Selain itu juga hadir para orang tua dari teman-teman yang tergabung dalam Forum Anak Karang serta Kabid CRITC dari DKP Sikka.

Persembahan lagu we are the world

Musisi Forum Anak Karang
Foto bersama setelah kegiatan

Dinner bersama
Kegiatan ini berisi lagu-lagu, pembacaan puisi dan teater. Semua penonton merasa kagum dan bangga atas hasil kerja dari Forum Anak Karang ini. Mereka mengatakan bahwa ternyata melalui media seni, nilai untuk melestarikan lingkungan juga dapat tersampaikan. Eiiitts.... Kegiatan ini tidak berhenti di sini. Dalam rencana, teman-teman akan menggunakan media seni ini untuk pergi mensosialisasikan tentang konservasi dan pelestarian lingkungan ke sekolah-sekolah dan ke beberapa kecamatan di Kabupaten Sikka. Oleh karena itu, melalui tulisan ini juga saya mau mengajak para pembaca semuanya untuk bersama-sama melestarikan alam kita. Perubahan dapat terjadi jika kita memulai perubahan itu dari diri kita sendiri. It's Umbu Time!